Banyak teknik-teknik ataupun cara yang bisa kita gunakan ketika traveling untuk meringankan biaya yang harus kita keluarkan. Nah di awal saya udah menyinggung, sebelum pergi traveling ke suatu tempat, sebisa mungkin membuat skedul, tempa wisata mana saja yang akan dikunjungi. Kalo udah pegang JR Pass, selain bisa naik semua kereta JR Lines, kami juga bisa puas naik shinkansen keliling Jepang. Selesai menikmati kesuraman pemandangan dari Kyoto Tower, kami lanjut naik subway dan bus untuk mengunjungi Kinkakuji dan Ginkakuji Temple. Setelah dari Ginkakuji Temple, kami lanjut lagi ke Kiyomizudera (yang, mohon maaf, penuh banget anjay wkwk). Hihihi. Perjalanan bus dari Stasiun Kyoto ke Arashiyama memakan waktu 1 jam, lumayan lama huhu, tapi pas sampai, happy banget melihat sakura bermekaran di taman dekat perhentian busnya akhirnya nggak jadi mengejar melihat bambu! Hari dimulai dengan mengunjungi Umeda Sky Garden Observatory (yang ternyata nggak ada ‘garden’nya juga gidu di dalamnya) untuk melihat pemandangan Osaka dari atas. Kalau seringnya naik kereta JR tapi penginapannya dekat dengan stasiun kereta biasa, ya untuk menuju stasiun JR-nya harus naik kereta biasa dan bayar lagi huks, transportasi di Jepang nggak murah-murah banget lho.
Saya nggak cek cuaca saat ke Jepang jadi ya gitu deh, sering banget suram saat jalan-jalan. Saat matahari terbit, sebagai hadiah untuk sulitnya jalur pendakian, Anda juga akan melihat panorama lautan awan yang menakjubkan dengan pegunungan sebagai latar belakangnya. Kami jadinya malah berkeliling makam, menikmati sinar matahari yang terasa hangat. Yang membuat Philosopher’s Path ini menarik adalah karena pohon sakura yang padat mengisi sisi kiri dan kanannya sehingga pas musim sakura begini, adududu, cantik nian pemandangannya. Di komplek kuil Shitennoji ini juga ada area makam yang cukup menarik. Buat yang belum pernah ke sini, wajib banget setidaknya sekali seumur hidup lihat pemandangan magis di Kawah Putih. Kalau penginapan jauh dari stasiun, perjalanan ke stasiunnya PR banget (apalagi kalau bawa koper yekan). Kalau berkunjung ke Jepang pas musim ramai (pas musim sakura/pas akhir tahun) pesan penginapan jauh jauh jauh bulan. 28 menuju Arashiyama. Ke Arashiyama ngapain lagi kalau bukan untuk melihat: bambu! Setelah itu arahkan ke Arashiyama bamboo forest buat melihat pohon bambu yang sangat fotogenic. Sore hari kamu bisa menikmati Kiyomizu dera, kuil budha yang punya pagoda yang sangat jepang sekali. Kalau beruntung, kamu akan melihat Geisha yang sedang berjalan menuju tempat performance-nya.
Kalau lagi winter ini keren banget warna salju yang putih kontras dengan warna emas. Setelah itu kamu bisa main ke Kinkakuji yang merupakan zen temple berlapis emas. Nah karena tiket kamu sudah pesan yang multi-city dari traveloka, kamu tak perlu kembali ke Tokyo. Setelah selesai berkeliling makam, kami mengunjungi Osaka Castle yang gede amat ini areanya huhuhu betisku cekot cekot rasanya hahaha. Di area Osaka Castle nggak cuma ada istananya aja tapi juga ada danau yang cantik, parit yang gagah, serta taman yang jembar. Obyek wisata Jogja yang satu ini berupa kawasan mangrove atau bakau di desa pasir mendit Temon. Dengan arsitektur bangunan bergaya Eropa kuno, menjadikan destinasi hits di Jogja ini sebagai salah satu tempat belajar yang seru dengan spot foto Instagramable. Rasa penasaran dirinya dengan Pulau Bali serta Pantai Kuta, selepas lulus SMA. Kalau menginap sekeluarga dan atau bawa anak kecil, saya rasa menginap di mini apartment adalah pilihan yang tepat. Didalamnya terdapat sebuah air mancur yang semakin menambahkan kecantikan taman. Tapi, dari Air Terjun Sri Gethuk, kamu juga bisa terus ke selatan buat menyaksikan dengan keindahan pantai-pantai di Gunungkidul dengan mata kepala sendiri.
Semoga perjalanan Anda untuk kembali pulang ke tanah air menyenangkan. Perjalanan ini mencakup kota-kota besar (atau terkenal) di Jepang yang cocok untuk first-timer. Banyak penginapan yang cocok untuk kita yang suka backpackeran. Akhirnya kami lihat kura-kura yang sedang berjemur di kolam-kolam sekitar kuilnya saja. Kuilnya pada ditutup gitu fasadnya, jadi benaran nggak bisa kelihatan apa-apa. It’s doable sih (well, we did it gitu), tapi capek dan abis waktu di jalan. Kali ini, sampai di Stasiun Kyoto, kami menyeberang jalan untuk naik Kyoto Tower. Di hari ketiga ini, kami keliling Osaka. Oh ya, di hari ketiga ini, kami pindah penginapan – walaupun sama-sama di Osaka. Pengunjung bisa masuk ke kawasan tempat wisata di Jakarta ini dengan menggunakan kereta wisata dari Pintu Lenggang Jakarta, terutama pada malam hari. Tampilannya nggak kayak makam gitu, kayak area luas berbatu dengan batu-batu hitam berdiri yang ternyata nisan. Saya melakukan kesalahan dengan tidak memesan penginapan di Kyoto jauh bulan dan saat saya mau pesan, penginapan yang cukup baik dengan harga (cukup) masuk akal di Kyoto sudah full semua. Dengan lokasi waduk yang mengelilingi gua alami ini maka sepintas gua ini seperti sebuah pulau kecil. Kedua. Simpan uang di tempat yang aman. Museum ini merupakan salah satu tempat wisata di Semarang dekat Stasiun Poncol.